Mereka Menghina Nabiku, Menghina Agamaku

Muhammad-rasulullah

Entah perasaan apa yang seharusnya aku ungkapkan, kata apa yang semestinya lantang aku teriakkan, sikap apa yang selayaknya sigap ku tunjukkan, ketika mendengar ricuh pemberitaan, membaca paragraf-paragraf tulisan yang menghina, mencaci dan memaki Nabi Ku, merendahkan Agamaku.
Apakah aku harus tendang kiri tendang kanan atau lempar depan, lempar belakang, untuk menunjukkan bentuk kecintaan dan ketaatan. Atau berpura-pura Tuli, seolah tak mendengar....entahlah!!!
Apakah aku harus berteriak dan turun ke jalan-jalan, dengan penuh semangat balik menghujat, melaknat dan membakar semua yang berbau barat, untuk menunjukkan sikap tersinggung dan keberatan. Atau pura-pura buta, seolah tak melihat.....entahlah!!!

Ini memang bukanlah hal yang pertama dan saya juga yakin tidak akan menjadi yang terakhir, dan ini juga bukan hal yang baru. Kita tentu ingat Nabi kita saw juga sering diperlakukan sedemikian hina , difitnah, dicaci, dimaki ketika beliau masih hidup, tapi sikap apa yang Beliau saw tunjukkan hanya perasaan tenang dan berserah diri, pedang dan perang hanya untuk melawan penindasan-penindasan keji. Atau seperti Imam Ali, yang memilih diam, ketika sesorang dengan lancang menghina dan meludahi wajahnya. Atau seperti Umar, Abubakar, Utsman dan para sahabat yang lain.
Lalu bagaimana dengan kita sendiri, tidak bisakah kita mencontoh Nabi saw yang seharusnya menjadi panutan kita, tidak bisa kita seperti para Sahabat-nya saw, tidak bisakah kita seperti para arif bijaksana, seperti para alim ulama?

Mungkin kita memang seharusnya diam, butakan mata, tulikan telinga, sehingga kita tak lagi melihat kebodohan kebodohan keji dari mereka, kita tidak lagi mendegar tawa kemenangan milik mereka, sehingga kita mulai bisa tersenyum,bernyanyi, menari,dan larut dalam ketenangan abadi.

Tapi cukupkah hanya DIAM....
Mulai perbaiki diri, berkarya, buktikan diri, buktikan bahwa kita yang terbaik, angkat martabat umat, martabat Islam, dan terus melangkah kedepan,,,dan sisanya mungkin hanya tawakkal...

Cukupkah hanya DIAM...??? entahlah!!!

Shalawat dan salam Kepada Junjungan alam Nabi Muhammad saw. Keluarga dan sahabat beliau, para alim ulama, para syuhada', dan kejayaan untuk Umat Islam...aamiin

moerad Qrad

Comments

  1. Mungkin kita hanya bisa berdo'a :

    Ashaduallaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalaah
    Wa ashaduanna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu
    Shalallaahu 'alaihi wasallam

    Allahumma inni as aluka bi 'anna lakal hamda
    Laa ilaaha illa anta yaa hannaan yaa mannan
    Yaa badii' as samaawaati wal ardh
    Yaa dzal jalaaali wal ikraam

    Yaa arhammarraahimiin
    Yaa arhammarraahimiin
    Yaa arhammarraahimiin

    Allahumma inni as aluka ijaabah

    Ya Allah
    Hamba tidak ridho atas hinaan dan fitnah kaum kafir atas Engkau
    Hamba tidak ridho atas hinaan dan fitnah kaum kafir atas Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam
    Hamba tidak ridho atas hinaan dan fitnah kaum kafir atas Al Qur'an al kariim

    Tapi hamba tidak memiliki kekuatan, kemampuan dan ilmu untuk berjihad

    Maka hamba mampu memohon kepadamu
    Kabulkanlah yaa 'aziis yaa jabbaar yaa malikal mulk

    Tambahkanlah kemuliaan bagi Rasulullah shalallaahu'alaihi wasallam
    Tambahkanlah kemuliaan bagi kitabullah Al Qur'anul kariim
    Selamatkanlah kami kaum muslimin dari fitnah kaum kafir dan munafik

    Jadikanlah atas kaum kafir penghina Nabi dan kitabMu salah satu dari dua hal ini:
    Mereka bartaubat dan masuk Islam dan menjadi pembela Islam yg sama teguhnya seperti ketika mereka kafir
    Atau kalau tidak, maka turunkanlah azab yg sekeras-kerasnya kepada mereka di dunia dan di akhirat
    Azab yg pedih dan menghinakan dari sisiMu

    Jadikanlah semua ini menjadi kebaikan bagi kami kaum muslimin di dunia akhirat lahir dan bathin

    Sesungguhnya kehendakMu pasti terlaksana
    Yaa khaliq yaa rabbul'alamiin

    Hamba ridho Engkau sebagai Rabb hamba
    Hamba ridho Muhammad shalallaahu 'alaihi wasallam sebagai rasulMu
    Hamba ridho Al Qu'an sebagai kitabMu

    Kabulkanlah yaa malik yaa hayyu yaa qayyuum

    Washshalaatu wassalaamu 'ala rasulillah
    Shalallaahu 'alaihi wasallam

    Walhamdulillaahirabbil 'alamiin

    ReplyDelete
  2. kapan Islam bersatu dan menjadi gerombolan lebah lagi ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya yakin saat itu pasti akan datang lagi,,semoga Allah swt menyegerakannya...

      Delete
    2. sudah takdir hepp.,.,allah dah garisin semua jalan hidup umat manusia.,..,

      Delete
    3. bener kang, tidak seharusnya kita hanya diam tanpa ada usaha,,,,yang ne kang dak nyangka udah 2,,,mudahan terus naik kedepannya...:D

      Delete
    4. hehe alhamdulillah wa aamiin :) | ditunggu selalu kunjungan baliknya :D

      Delete
  3. salam kenal jg persahabatan :)mas hermasn sopian..
    mari jalan2 ke my blog.. mg berksan kunjungannya.. :)
    http://jhadiwijaya-jhadiwijayablogspotcom.blogspot.com/

    ReplyDelete
  4. Tempo hari di pesbuk, saya ama kaze rame-rame ngebantai orang liberalis yang ngaku islam yang seenaknya bilang gini:
    "Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw. tidak perlu dibela dan tidak pernah minta dibela."

    Retorika cantik, tapi nujukkin tu orang gak pake otak sebenernya.. :D

    Ketika agama dihina, apalagi difitnah.. marah itu fitrah.
    Si bego itu gak nyadar, bahwa marah karena agama difitnah itu bagian dari kebebasan beragama dan berkeyakinan yang mereka gembar-gemborkan. 'Kan para penghina dan pemfitnah Islam itu udah jelas-jelas tidak menghargai kebebasan kita dalam ber-Islam ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Kang MUX, siapa yang tidak marah Nabinya, agamanya di Hina dan diFitanah dengan Keji, Nabi memang dulu diam jika beliau dihina, akan tetapi akan marah besar dam mengambil tindakan tegas jika ajaran islam yang di Hina...

      Delete
    2. Akurr Mas! Bahkan dalam sejarah tercatat ketika beliau terpaksa menggunakan bahasa pedang, setela bahasa lisan malah makin membuat mereka ngelunjak. :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Cara Efektif Mencegah Tawuran antar Pelajar

Download Terjemahan Kitab Al-Hikam

Kisah Mengharukan Sayyidina Umar bin Khattab ra.