Kenali Siapa Dzul Khuwaishirah


warning

Salam alaikum Sobat Ruang

Kenali Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi, karna kalo ibarat komputer, ini mah virus sejenis "sality" yang menginfeksi file, dokument di komputer anda. Dan jika telah terjangkit akan susah sekali untuk membersihkannya, malah anti virus akan menawarkan anda opsi delete karna memang file atau dokument yang yang terjangkit tersebut tidak bisa dibersihkan sama sekali alias RUSAK.....ngeri kan!!!!

Untuk itu, semoga dengan penjelasan berikut kita bisa lebih mengenal mereka, karna dengan kenal, kita bisa menghindar, dengan kenal kita bisa menangkal...setuju???

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan muncul suatu sekte/firqoh/kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur`an. Dimana, bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. Mereka membaca Al Qur`an dan mereka menyangka bahwa Al Qur`an itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Al Qur`an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya". (HR Muslim 1773)

Abdurrahman ibn Muljam adalah seorang yang sangat rajin beribadah. Shalat dan shaum, baik yang wajib maupun sunnah, melebihi kebiasaan rata-rata orang di zaman itu. Bacaan Al-Qurannya sangat baik. Karena bacaannya yang baik itu, pada masa Sayyidina Umar ibn Khattab ra, ia diutus untuk mengajar Al-Quran ke Mesir atas permintaan gubernur Mesir, Amr ibn Al-’Ash. Namun, karena ilmunya yang dangkal (pemahamannya tidak melampaui tenggorokannya) , sesampai di Mesir ia malah terpangaruh oleh hasutan (gahzwul fikri) orang-orang Khawarij yang selalu berbicara mengatasnamakan Islam, tapi sesungguhnya hawa nafsu yang mereka turuti. Ia pun terpengaruh. Ia tinggalkan tugasnya mengajar dan memilih bergabung dengan orang-orang Khawarij sampai akhirnya, dialah yang ditugasi menjadi eksekutor pembunuhan Imam Sayyidina Ali ra.

Orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi adalah orang-orang yang pemahamannya telah keluar (kharaja) dari pemahaman mayoritas kaum muslim (as-sawad al a’zham) dan disebut kaum Khawarij. Khawarij adalah bentuk jamak (plural) dari kharij (bentuk isim fail) artinya yang keluar

Abdullah bin Umar ra dalam mensifati kelompok khawarij mengatakan: "Mereka menggunakan ayat-ayat yang diturunkan bagi orang-orang kafir lantas mereka terapkan untuk menyerang orang-orang beriman".[Lihat: kitab Sohih Bukhari jilid:4 halaman:197].

Ciri-ciri dari Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi yakni mereka yang membaca Al Qur'an namun tidak melampaui tenggorokan, artinya tidak sampai ke hati atau tidak menjadikan mereka berakhlak baik yakni

  1. Suka mencela dan mengkafirkan kaum muslim.
  2. Merasa paling benar dalam beribadah.
  3. Berburuk sangka kepada kaum muslm
  4. Sangat keras kepada kaum muslim bahkan membunuh kaum muslim namun lemah lembut kepada kaum Yahudi. Mereka kelak bergabung dengan Dajjal bersama Yahudi yang telah memfitnah atau menyesatkan kaum Nasrani.

Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata kepadaku: 'Apa yang membuatmu menangis?' Aku menjawab: 'Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Jika dia keluar sedang aku masih berada di antara kalian niscaya aku akan mencukupi kalian. Jika dia keluar setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh pintu tiap celah ada dua malaikat yang berjaga. maka keluarlah orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal."

Dajjal tidak dapat melampaui Madinah namun orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi akan keluar dari Madinah menemui Dajjal

Oleh karenanya orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi yang merupakan korban hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi akan selalu membela, bekerjasama dan mentaati kaum Zionis Yahudi

Kita harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarkan oleh kaum Zionis Yahudi sehingga suatu zaman yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: "Kiamat tidak terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi lalu kaum muslimin membunuh mereka hingga orang Yahudi bersembunyi dibalik batu dan pohon, batu atau pohon berkata, ‘Hai Muslim, hai hamba Allah, ini orang Yahudi dibelakangku, kemarilah, bunuhlah dia, ‘ kecuali pohon gharqad, ia adalah pohon Yahudi'."

SAKING KARNA SIFAT MERASA PALING BENARNYA MEREKA bahkan mereka sempat menegur nabi, karna menganggap nabi tidak berlaku Adil.


Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu berkata; Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang membagi-bagikan pembagian(harta), datang Dzul Khuwaishirah, seorang laki-laki dari Bani Tamim, lalu berkata; Wahai Rasulullah, tolong engkau berlaku adil.
Maka beliau berkata: Celaka kamu!. Siapa yang bisa berbuat adil kalau aku saja tidak bisa berbuat adil. Sungguh kamu telah mengalami keburukan dan kerugian jika aku tidak berbuat adil.
Kemudian ‘Umar berkata; Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal batang lehernya!.
Beliau berkata: Biarkanlah dia. Karena dia nanti akan memiliki teman-teman yang salah seorang dari kalian memandang remeh shalatnya dibanding shalat mereka, puasanya dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al Qur'an namun tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti melesatnya anak panah dari target (hewan buruan). (HR Bukhari 3341)


Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Sa'id bin Masruq dari Abdurrahman bin Abu Nu'm dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimkan emas yang masih kotor kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu emas itu dibagi-bagikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada empat kelompok.
Yaitu kepada Aqra` bin Habis Al Hanzhali, Uyainah bin Badar Al Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al Amiri, termasuk Bani Kilab dan Zaid Al Khair Ath Thay dan salah satu Bani Nabhan.
Abu Sa'id berkata; Orang-orang Quraisy marah dengan adanya pembagian itu. kata mereka, Kenapa pemimpin-pemimpin Najd yang diberi pembagian oleh Rasulullah, dan kita tidak dibaginya?
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab: Sesungguhnya aku lakukan yang demikian itu, untuk membujuk hati mereka.
Sementara itu, datanglah laki-laki berjenggot tebal, pelipis menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya digundul. Ia berkata, Wahai Muhammad! Takutlah Anda kepada Allah!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhakai-Nya? Allah memberikan ketenangan bagiku atas semua penduduk bumi, maka apakah kamu tidak mau memberikan ketenangan bagiku?
Abu Sa'id berkata; Setelah orang itu berlaku, maka seorang sahabat (Khalid bin Al Walid) meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membunuh orang itu.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad. (HR Muslim 1762)


Demikian, jika ada yang merasa tersinggung, mari pinggirkan ego lalu bertaubatlah dan menerima bahwa, amal ibadah, kepintaran, kefahaman agama, dan segala bentuk ketaatan ternyata tidak selalu bisa mengantarkan kita kedalam keselamatan, dan pertemuan dengan-NYA.....semua hanya karena ridho dan rahmat dari-NYA
Semoga kita terhindar dari sifat ujub, riak sombong dan takabbur...aamiin ya robbal aalamiiin

Satu pesan penutup, untuk kita semua, jika memang benar-benar ingin mengikuti para salafush Soleh, merujuklah kepada para ulama 4 mazhab, karna mereka yang terbukti benar telah berguru langsung kepada para salafush soleh....

Wassalamualaikum

Comments

  1. tsumma naudzubillah... semoga kita dihindarkan dari fitnah ini.
    bagi ummat islam sendiri betapa pentingnya memahami ajaran Islam yang benar agar tidak tersesat dari jalanNya yang lurus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin :thumbup
      bener sekali Liyan,,,teruslah minta petunjuk agar kita tidak tersesat karena mengikuti orang yang sesat

      Delete
  2. FATWA WAHABI INI ANEH = Yang paling lucunya lagi - Imam Bukhari - Imam Asy'ari itu ber MADZHAB asy-Syafi'i dalam Ilmu Fiqih dan beliau itupun mengikuti metode IBNU KULLAB dalam hal aqidah / ilmu kalam = Kemudian Umat Islam yang bermadzhab SYAFI'I harus kompak untuk mengkafirkan IBNU KULLAB dan IMAM AL-ASY'ARI dan HARUS SEPAKAT BAHWA IMAM BUKHARI ITU BUKAN PENGIKUT IBNU KULLAB.SAMPAI-SAMPAI ALBANI PUN MENGKAFIRKAN IMAM BUKHARI....????...ANEEEEH...DAN HARUS MENGIKUTI PEMIKIRAN WAHABI YANG MENGATAKAN BAHWA ALLAH SWT ITU PUNYA JASAD......na'udzubillah himindzalik..

    ReplyDelete
  3. Ajib broo ,..
    (y) lanjutkan !

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Cara Efektif Mencegah Tawuran antar Pelajar

Download Terjemahan Kitab Al-Hikam

Kisah Mengharukan Sayyidina Umar bin Khattab ra.