Pujian Rasulullah Terhadap Para Sahabat
Assalamualaikum Sobat Ruang....
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin share tentang Pujian pujian yang dilontarkan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasalam kepada beberapa sahabat karna keutamaan yang dimiliki oleh para sahabat tersebut. Tulisan ini saya kutip dari kitab Al-Adzkar (Imam An-Nawawi) pada bab yang membahas tentang Pujian.
Sebelum kita sampai pada beberapa Pujian Rasulullah Terhadap Para Sahabat, berikut adalah pengantar masalah pada bab Pujian pada kitab Al-Adzkar, tentang hukum memberikan pujian, dan beberapa hal yang terkait dengan Pujian.
Pujian dalam hukum islam adakalnya dilarang, adakalanya juga dibolehkan.
Para Ulama berkata : Jika orang yang di puji memiliki kesempurnaan iman, keyakinan yang baik dan jiwa yang bersih serta pengetahuan yang bersih, sehingga tidak terpesona dan tidak bisa terperdaya dengan pujian itu, dan tidak bisa mempermainkan dirinya, maka tidak haram dan tidak makruh. Jika ditakutkan timbulnya sesuatu diantara perkara-perkara ini, maka sangat tidak disukai memujinya.
Diantara hadis yang melarang adalah hadis dalam Sahih bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al-Asyari Radhiyallahu'anhu yang berkata : Nabi Shallallahu'alaihi Wasalam mendengar seorang lelaki memuji dan menyanjung-nyanjung seorang lainnya, Maka Beliau Bersabda : ' Kamu telah membinasakan atau Memotong punggung orang itu ( Orang yang di puji ). '
Adapun hadis yang membolehkan banyak sekali. Akan tetapi kami tunjukkan sebagiannya. Diantaranya sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasalam adalah hadis Shahih kepada Abu Bakar Radhiyallahu'anhu : " Apakah sangkaanmu dengan dua orang, sedang Allah adalah yang ketiga?"
Dalam hadis lain : " Engkau tidak termasuk kedalam golongan mereka, yaitu termasuk orang-orang yang menyeret bajunya dengan sombong. "
Kepada Abu Bakar Radhiyallahu'anhu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasalam bersabda : " Hai Abu Bakar, jangalah engkau menangis. Sesungguhnya orang yang paling menjaga amanat dalam persahabatan dan harta adalah Engkau. Andaikata aku harus mengangkat pendamping dari Umat-ku, niscaya ku angkat dirimu sebagai pendampingku. "
Rasulullah juga bersabda : " Aku berharap engkau menjadi salah satu dari mereka, yaitu orang-orang yang disuruh masuk syurga dari seluruh pintu syurga. "
Dalam Hadis Lain : "Suruhlah dia masuk dan beritahukanlah bahwa ia masuk surga. "
Nabi Bersabda : " Aku masuk syurga. Ketika kulihat sebuah istana, akupun bertanya : kepunyaan siapakah ini? para malaikat menjawab : Kepunyaan Umar. Aku ingin memasukinya, tapi aku ingat kecemburuanmu. Umar berkata : Demi Ayah dan Ibuku, apakah aku bisa cemburu kepadamu?"
Dalam hadis Lain : " Hai Umar, tidaklah setan berjumpa denganmu sedang engkau berjalan di satu sisi, melainkan ia berjalan di sisi yang tidak engkau lalui. "
Dalam satu kesempatan, Nabi Menyatakan : " Bukalah pintu bagi Usman, dan beritahukanlah bahwa ia masuk syurga. "
Dalam hadis Lain Beliau berkata kepada Ali Radhiyallahu'anhu : " Engkau sebagian dari padaku, dan aku sebagian daripadamu. "
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasalam berkata kepada Ali Radhiyallahu'anhu : " Tidak senangkah engkau terhadap aku untuk menempati kedudukan seperti harun terhadap Musa?"
Dalam Hadis Lain Rasulullah Shallallahu'alaihi wasalam bersabda kepada bilal : " Aku mendengar suara sandalmu di Syurga."
Rasulullah bersabda kepada Ubay bin kaab : " Enkau mendapat kenikmatan ilmu, hai abu Mundzir."
Kepada Abdullah bin salam Rasulullah Menyatakan : " Enkau tetap diatas agama islam Hingga Mati"
Sekian pembahasan puji Pujian yang diberikan Rasulullah Terhadap para Sahabat, semoga ada hal baik yang bisa kita ambil dan menjadi bahan pembelajran berharga untuk kehidupan kita.
Dan mungkin sebagai pesan terakhir dalam postingan ini, janganlah kita sampai terpesona ketika mendapatkan pujian dan asnjungan, segera kembalikan kepada Allah, karena dia yang paling berhak di Puji, Semua milik-NYA, berasal dari-NYA, kepintaran, kekakayaan, kedudukan, kecantikan, ketampanan, dan segala kebaikan yang ada pada diri kita, dengan mengucapkan Alhamdulillah,
OoO ya sebuah hadiah puis, semoga bisa menyadarkan
Aku Takut...
Dikala Pujian datang, indah menggoda
Dikala cahaya sanjungan silaukan mata
Aku akan tertipu rasa sombong, terlena membangga
Wassalamualaikum
pertamax diamankan...hehehe
ReplyDeleteitu pujian lebih mirip seperti JAMINAN ya Kang :) betapa bahagianya hati sahabat yang mendapatkan kabar surgawi itu waktu itu. InsyaAllah kita termasuk golongan itu juga ya Kang. Amiin..
Di sini cuman ada Minyak tanah Bang...pertamax belum tersedia :ngakak
Deleteaamiin Bang....semoga kita termasuk golongan para ahli syurga
bener banget bang, sanjungan dan pujian memang rawan menggelincirkan hati pada Riya.
ReplyDeletenamun Rosululloh sungguh sangat bijak, menggunakan pujian sebagai motivasi agar si hamba Alloh menjadi lebih taat dalam penghambaannya.
btw, itu bang mo kritisi dikit ya, soal pengetikannya, seperti terburu-buru.. beberapa kata seperti hadits jadi hadi dan hadis.. trus Shallallahu'alaihi Wasalam jadi Shallallahu'alaihi Wasalah.. dan beberapa kata lagi... cek lagi deh. :)
Yup setuju sama Neng Lyan :thumbsup
DeleteOo Ya...thanks banget udah dikoreksi,,bukan terburu-buru sie, cuman emang kehilafan saya...alhamdulillah sudah fix
subhanallah para sahabat begitu beruntung mendapat pujian dari sang junjungan alam nabi besar muhammad saw.
ReplyDeletebro edit sedikit kata kata ini (Diantara "hadi" yang melarang, dan para "malaikan" menjawab) :D sorry wet hanya meluruskan.
Bener Wet, tapi kita yang hidup tidak sezaman dengan Nabi jangan berkecil hati....
Deleteane kopiin sebuah komeng dari sahabat sarang Wet...
"Bahwa siapa saja yang mengenal Muhammadarrasulullah(nur muhammad) dengan sebenar benarnya pengenalan maka dialah mengenal Allah tanpa tersembunyi dan siapa yang mengenal Muhammad bin Abdullah yang lahir di Mekkah (para sahabat), maka tidak perlu mencari hakikat sebagai jalan selamat, tetapi Hakikat sendiri yang akan datang memperkenalkan dirinya"
Dengan belajar tauhid, semoga kita bisa mengenal Allah sebenar-benar pengenalan...aamiin
Tak minta maaf segala Wet, saya malahan sangat berterima kasih sudah diingatkan, terus terang, saya memang agak kurang teliti, dalam mebaca maupun menulis....:D
hmm...jadi memujinya nggak secara langsung, seperti yg Rasul dan sahabat2 Rasul sampaikan..
ReplyDeletetapi kalo untuk bercandaan n nggak ada maksud buat bikin orang yg dipuji jd besar kepala atau bikin orang yg dipuji jd riya' gimana ya...kan nggak maksud jelek, lebih baik memuji daripada menghina..senggaknya kata2 yg diucapkan bisa termasuk doa dan amalan yg dicatat.
Tuch kan ada penjelasannya Neng Ran....Memuji tidak boleh jika ditakutkan orang yang di puji akan terpesona, besar kepala, lalai, sombong, etc
DeleteJadi kalo kita percaya orang yang kita puji tidak seperti yang disebutkan dalam keterangan diatas,,,,itu malahan dihukum boleh....wallahu'alam
itu dah...maksud pernyataan sy, wallahu'alam
Deletekok semuanya "dalam hadis lain" cantumkan sumber juga dong.. kalau kayak gitu jadi gak jelas..antum bilang di atas dari kitab Al-Adzkar..berarti dalam kitab tersebut tertulis "dalam hadis lain" juga dong..
ReplyDelete