Peperangan Kasat Mata
Bukankah kita seharusnya bersembunyi
Bergegas Berlari meninggalkan tempat ini.
Peperangan, fitnah, malapetaka
dan Deras Hujan yang tak kunjung reda
Di Sini...
Tidak ada lagi tempat untuk membangun tawa tanpa harus terluka
Kotor dan Hina bahkan mulai terasa biasa.
Kita hampir buta, bahkan tuli
Barangkali kita juga telah lama mati, tak disadari
Karna Terik mentari yang membakar tapa henti
Di Tempat ini...
Peperangan kasat mata
Telah membunuh segala bentuk peka
Luka tak terasa, Tangis tanpa air mata
Comments
Post a Comment