Gadis Berambut Pirang
Kamu terlihat lelah, lelah dengan segala tuntutan duniamu, mulai dari cara jalanmu, sepatu hak tinggi yang menjinjing tumit kaki, tas mahal dilenganmu, pakaian, make up, dan rambut pirangmu, telah menuntutmu lebih atas dirimu.
Aku tidak mengatakan kamu terlihat buruk dengan segalam macam hal di dirimu, dengan rambut pirangmu, tapi aku yakin jauh di lubuk hatimu, ada suara yang mungkin tidak jauh beda dengan kataku, kamu lelah menjadi seperti itu, kenapa tidak menjadi wanita sempurna apa adanya, hidup didalam keluarga kecil bahagia, menjadi istri dan ibu untuk anak-anakmu.
Atau memang seperti ini selera orang-orang dikelasmu? ataukah seperti itu tuntutan jaman gila sekarang ini? Memang harus seperti ini untuk menjadi wanita terhormat dan dikagumi?
aku bisa pastikan semua yang bilang kalau mereka suka sama kamu, yang mengagumi, yang tertarik ingin bersamamu, hanya bermodalkan dorongan nafsu, dan saat waktu mengambil satu persatu usiamu, tak akan kau dengar lagi kata cinta dari mulut mereka, semua memudar bersama lanjutnya usia.
Bukankah ada cinta yang lebih agung diluar sana, yang tak akan kau temui club club malam, CINTA yang tak akan pernah ada di jalan-jalan setan. Sebuah cinta yang hanya bisa dirasakan oleh jiwa jiwa yang penuh kesederhanaan.
Gadis berambut pirang, maaf,,,jika kataku terkesan tak menghargai duniamu,,,
Mataram, suatu hari tak sengaja mengamati dunia dari balik jendela lantai dua, semoga bisa mejadi bahan renungan, bukan saja untuk wanita berambut pirang.
Keren Mas saya suka dengan tulisan pada 2 paragraph terakhir. Banyak pesan moral yang bisa diambil. Terus berkarya
ReplyDelete